Kamis, 23 Oktober 2014

Ekonomi dan Bisnis

21.51 Posted by aghiadani No comments
SISTEM PEREKONOMIAN

Di bawah ini, saya akan membahas tentang beberapa jenis sistem perekonomian:

1. Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kegiatan ekonomi politik dimana suatu negara lebih memendtingkan perdagangan internasional demi mendapatkan keuntungan aset dan mendapatkan modal sebanyak banyaknya. Perwujudan atas merkantilisme secara umum adalah politik kolonialisme dan neraca perdagangan. Dahulu praktek kolonialisme terjadi pada abad 16 – 20 kemudian merkaantilisme berkembang menjadi neo merkantilisme dengan lebih menekankan neraca perdagangan, pemerintah akan melakukan ekspor yang tinggi sedangkan impor akan di batasi dengan tarif.
2. Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang berasakan kepentingan pribadi, dimana nilai produksi dan konsumsi semata-mata untuk menggaet profit. Sistem kapitalisme sama sekali tidak mengindahkan kesejahteraan sosial, kepentingan bersama, kepemilikan bersama ataupun yang semacamnya. Asas kapitalisme adalah kepuasan sepihak, atau dengan kata lain setiap keuntungan adalah milik pribadi. Ciri-cirinyaa ialaah sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu. Selain itu, barang dan jasa diperdagangkan bebas yang bersifat kompetitif.

3. Sosialisme

Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.

Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.

4. Komunisme

Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.


5. Fasisme

Fasisme bekerja pada setiap lapisan masyarakat. Fasisme memanfaatkan secara psikologiskesamaan-kesamaan pokok yang ada seperti : frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman.Terutama hal ini jelas terjadi di Jerman. Fasisme bergerak untuk menciptakan kejayaan dimasa sekarang, karena bagi mereka hanya negara yang pernah unggul berhak atas sejarah dimasa sekarang. Dan inilah yang juga diandalkan oleh Hitler maupun Mussolini, dimana merekamampu meyakinkan rakyatnya atas dasar keyakinan sejarah yang demikian. Contoh negara yangmenganut paham fasisme adalah Itali, Jerman, dan Jepang.

6. Demokrasi ekonomi

Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap war ga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.


PERBEDAAN BISNIS LABA DAN NIRLABA

            Pada definisi awalnya, bisnis mempunyai definisi yang bertujuan untuk mendapatkan laba. Namun menurut Musselman dan Jackson (1920), bisnis merupakan jumlah dari keseluruhan aktivitas yang diorganisir oleh orang yang sedang berkecimpung di dalam bidang industry dan perniagaan yang menyediakan jasa dan barang untuk memenuhi kebutuhan memperbaiki kualitas hidup. Dari definisi ini kita dapat menyimpulkan bahwa bisnis tidak harus bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perbedaan bisnis laba (profit) dan bisnis nirlaba (non-profit) dapat kita lihat dari organisasi yang mengelolanya.
            Menurut pengertiannya, Organisasi laba adalah suatu organisasi yang bersifat untuk memperoleh untung dari hasil organisasinya dan telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Sedangkan Organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba.
            Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.
            Di Indonesia, organisasi laba selalu dikenakan pajak. Sedangkan untuk organisasi nirlaba sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek pajak. Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali. Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan obyek pajak. Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang obyek pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.


PANDANGAN TENTANG BISNIS JAMAN DAHULU DENGAN SEKARANG

            Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
            Jaman dahulu itu subjektif, dapat menjadi 10 tahun sebelumnya, atau bahkan 100 tahun sebelumnya tergantung pada orang yang membahasnya. Pada essay ini saya membahas dan membandingkan perbedaan bisnis pada jaman dahulu yang mempunyai artian jaman pada waktu 100 tahun sebelum sekarang, dan jaman sekarang.
            Pada jaman dahulu, pajak relatif lebih kecil dibandingkan pada jaman sekarang. Besarnya Pajak jarang di atas 15% tetapi lebih sering sebsar 10%. Bagi kebanyakan orang saat ini hampir sepertiga atau setengah dari pendapatan adaalah pajak yang harus dibayar. Sehingga hal ini menyebabkan keuntungan atau laba yang didapatkan dari bisnis terpotong lebih sedikit oleh pajak.
Pada zaman dahulu pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan bisnis untuk memperkenalkan produknya melakukan tinjauan pasar secara langsung dengan melakukan observasi atau penelitian lingkungan terlebih dahulu kondisi wilayah dan penduduk yang berada di lingkungan tersebut untuk mencari pasar mana yang akan mampu menampung produknya dan sesuai dengan produknya sehingga banyak konsumen yang akan membeli. Sedangkan pemasaran pada era saat ini tidak perlu terjun langsung ke lokasi untuk melihat pasar karena telah banyak faktor-faktor dan fasilitas yang memudahkan manajer pemasaran dapat mengenalkan produknya ke pasar yang lebih luas dan meninjau keadaan pasar melalui bebagai fasilitas tersebut.

Sebenarnya ada berbagai faktor yang membedakan jaman dahulu dan sekarang yang mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Namun, hanya faktor yang saya bahas sebelumnya lah yang merupakan perbedaan mendasar yang sangat mempengaruhi bisnis jaman dahulu dan sekarang.

Sumber:


su






Senin, 13 Oktober 2014

Pilihan Akuntansi

20.04 Posted by aghiadani No comments

Dalam hidup tentu ada yang namanya pilihan, pilihan untuk menentukan jurusan perkuliahan adalah salah satunya. Setiap orang mempunyai minat dan bakatnya masing masing untuk menentukan pilihannya. Saya akan membahas tentang pilihan jurusan saya yaitu akuntansi. Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Dari definisinya sendiri kita dapat simpulkan bahwa akuntansi adalah suatu bidang yang sangat dibutuhkan oleh berbagai lembaga atau institusi.

Dalam menentukan pilihan tentu ada berbagai aspek yang harus dilihat. Pertama, saya memilih akuntansi karena memang minat saya ada pada ekonomi dan sebagainya. Pada awalnya saya sebagai lulusan SMA IPA memiliki minat yang berada pada bidang IPA pula, yakni teknik geologi. Namun, setelah berbagai pertimbangan saya akhirnya memutuskan bahwa akuntasi lah yang paling cocok dengan minat saya yang ada pada permainan uang atau ekonomi. Kedua, saya memilih akuntansi dengan melihat prospek kerja setelah lulus dari jurusan tersebut. Dan ternyata akuntansi merupakan salah satu bidang yang sangat dicari. Ini dapat dilihat dari kebutuhan suatu perusahaan untuk mengelola perusahaan tersebut. Dalam pengolaannya, dibutuhkan suatu lembaga keuangan. Dan pada lembaga keuangan ini lah akuntansi akan sangat dibutuhkan. Tidak mungkin suatu perusahaan berdiri tanpa adanya bagian keuangan atau accounting department. Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Tanpa adanya seorang akuntan tentu akan sangat sulit bagi perusahaan tersebut untuk mengelola perusahaannya.

Oleh karena alasan alasan tersebut lah saya memilih jurusan akuntansi. Saya berharap dapat lulus dari jurusan ini dengan sangat memuaskan sehingga dapat menjadi seorang praktisi akuntansi atau seorang akuntan yang handal dalam melakukan tugasnya, tepatnya menjadi seorang auditor yang profesional. Amin.