Rabu, 03 Desember 2014

Pemasaran (Marketing)

22.38 Posted by aghiadani No comments

Manajemen Pemasaran sebagai Manajemen Permintaan

Manajemen pemasaran merupakan proses manajerial dan sosial sekaligus, ada beberapa peranan penting di dalamnya, yang tidak hanya bertujuan untuk mengambil untung dari penjualan sebuah produk barang atau jasa, melainkan juga memnuhi kebutuhan konsumen melalui penawaran, permintaan, dan pertukaran nilai sebuah produk yang dihasilkan. Salah satu poin terpenting dalam management pemasaran yaitu permintaan. Manajemen pemasaran berperan dalam menghitung akumulasi keinginan atau kebutuhan yang potensial untuk digarap sebagai ladang bisnis, misalnya: pendidikan, perumahan, makanan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu management pemasaran disebut juba sebagai manajemen permintaan.


Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Cara berpikir pemasaran dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makanan, udara, air, pakaian, dan rumah untuk hidup. Di luar ini, manusia sangat menginginkan rekreasi, pendidikan, dan jasa-jasa lainnya. Mereka punya preferensi yang kuat terhadap versi dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok.

Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki keputusan dasar tertentu. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakatnya atau oleh para pemasar, namun sudah merupakan bawaan dan terukir dalam biologi manusia serta kondisi manusia.

Kebutuhan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam. Orang Jepang butuh makanan dan ingin sushi dan sake, butuh pakaian dan ingin setelan khusus untuk berangkat kerja dan kimono untuk upacara atau peristiwa sosial, serta butuh hiburan dengan bermain golf. Dalam masyarakat lainnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara yang berbeda. Jika orang Melayu di Malaysia dan Singapura lapar, mereka mencari makanan lokal; pakaian mereka untuk acara-acara khusus adalah baju kurong atau kebaya, dan mereka mancari hiburan dengan berbelanja dan nonton film di bioskop. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan manusia dibentuk secara terus-menerus oleh kekuatan dan institusi sosial seperti kelompok religius, sekolah, keluarga, dan perusahan bisnis

Perbedaan Pasar dan Pemasaran

Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya. Sedangkan, pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Serta, Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Banyak diantara kita mungkin tidak menyadari bahwa setiap produk yang kita beli atau konsumsi sebenarnya menjalani proses penciptaan yang rumit hingga menjadi suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Membutuhkan biaya hingga menjadi produk yang dibutuhkan konsumen, memerlukan komunikasi dari produsennya hingga kita mengetahui bahkan mengkonsumsinya, dan mungkin juga menjalani perjalanan panjang hingga akhirnya ada di tangan kita.  Kombinasi variabel atau kegiatan memasarkan itulah yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Sedikitnya ada 4 aktivitas pemasaran dan disebut dengan “Bauran Pemasaran” atau Marketing Mix”.

Beragam definisi atau pengertian “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix” disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.

Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen, yaitu :

1.   Produk

2.   Harga

3.   Distribusi

4.   Promosi



Sumber:

http://ahlimanajemenpemasaran.com/2014/02/aspek-aspek-utama-dalam-ilmu-manajemen-pemasaran/#sthash.yI9JlAW2.dpuf

http://laurafricilia.blogspot.com/2010/11/perbedaan-pasar-dan-pemasaran.html

http://kenalmanajemen.blogspot.com/2013/01/materi-tentang-pemasaran.html

http://ruangmarketing.blogspot.com/2012/12/pengertian-bauran-pemasaran-marketing.html


Akuntansi

06.04 Posted by aghiadani No comments
Alasan dan Manfaat Akuntansi

Saya memilih akuntansi karena memang minat saya ada pada ekonomi dan sebagainya. Pada awalnya saya sebagai lulusan SMA IPA memiliki minat yang berada pada bidang IPA pula, yakni teknik geologi. Namun, setelah berbagai pertimbangan saya akhirnya memutuskan bahwa akuntasi lah yang paling cocok dengan minat saya yang ada pada permainan uang atau ekonomi. Kedua, saya memilih akuntansi dengan melihat prospek kerja setelah lulus dari jurusan tersebut. Dan ternyata akuntansi merupakan salah satu bidang yang sangat dicari. Ini dapat dilihat dari kebutuhan suatu perusahaan untuk mengelola perusahaan tersebut. Dalam pengolaannya, dibutuhkan suatu lembaga keuangan. Dan pada lembaga keuangan ini lah akuntansi akan sangat dibutuhkan. Tidak mungkin suatu perusahaan berdiri tanpa adanya bagian keuangan atau accounting department. Saya juga berharap dengan saya mempelajari akuntansi saya dapat mengefisiensikan keuangan dan dapat lebih kritis dalam mengambil keputusan sesuai dengan fakta yang ada, karena dalam akuntansi mempelajari bagaimana tata cara pengolahan keuangan dan memutuskan tindakan terhadap laporan keuangan yang ada.

Jenis-jenis Bidang Akuntansi

1.    Akuntansi Keuangan (Financial atau General Accounting) menyangkut pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penyusunan laporan berkala dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen, para pemilik dan kreditor.
2.    Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)  merupakan suatu bidang yang menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenarannya.
3.      Akuntansi Manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntansi yang menggunakan baik data historis maupun data data taksiran dalam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi dimasa yang akan datang.
4.      Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.
5.      Akuntansi Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan bidang akuntansi yang merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
6.      Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non profit Accounting) merupakan bidang yang mengkhususkan diri dalam pencatatan transaksi-transaksi perusahaan yang tidak mencari laba seperti organisasi keagamaan dan yayasan-yayasan sosial.
7.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting) merupakan bidanng yang menekankan penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut yang pada umumnya terdapat dalam persahaan industri.
8.      Sistem Akuntansi (Accounting System) meliputi semua tehnik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data akuntansi dalam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik, dimana pengendalian intern merupakan suatu sistem pengendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan praktek-praktek yangn sehat.
9.      Akuntansi Sosial (Social Accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan   secara singkat, kerena menyangkut dana-dana kesejahteraan masyarakat.


Laporan Keuangan dan Syarat-syaratnya

Pengertian Laporan Keuangan
 Laporan Keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan keuangan formal (full set) yang terdiri dari:
• Neraca (balance sheet), yang menggambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu tanggal tertentu.
• Laporan laba rugi (income statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari satu kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
• Laporan perubahan ekuitas (statement of change of equity) adalah laporan perubahan modal dari satu kesatuan usaha selama satu periode tertentu, yang meliputi laba komprehensif, investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by and distributions to owner’s)
• Laporan arus kas (cash flow statement) berisi seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang berasa dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama satu peride tertentu.
• Catatan atas pelaporan keuangan (notes of financial statement) berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan keuangan di atas, yang mengungkapkan seluruh prinsip, prosdur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut. 

Syarat-syarat Laporan Keuangan

Syarat laporan keuangan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1.    Relevan
Artinya bahwa informasi yang disajikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.

2.    Dapat dimengerti
Artinya bahwa laporan keuangan harus disajikan secara jelas dan mudah dipahami oleh para pemakainya.

3.     Daya uji
Artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip  akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.

4.    Netral
Artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.

5.     Tepat waktu
Artinya bahwa laporan keuangan harus disajikan tepat pada waktunya.

6.     Daya banding
Artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.

7.     Lengkap
Artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.





Sumber:

http://makeup-ourmind.blogspot.com/


Selasa, 25 November 2014

Wiraswasta

00.33 Posted by aghiadani No comments
1.      Pengertian Wiraswasta, kewiraswastaan dan Kewiraswastawan

Wiraswasta adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Kewiraswastaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh  dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
Kewiraswastawan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang baik pada masyarakat, dengan selalu mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

2. Perbedaan Perusahaan Besar dan Kecil  
 
PERUSAHAAN KECIL
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Sulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
Contoh: Warteg, baso cuanki serayu, warkop tampomas

PERUSAHAAN BESAR
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.

Contoh: unilever indonesia, bank mandiri, gudang garam, astra internasional

3. Contoh franchise asing dan lokal

Contoh franchise asing:
Starbucks, j.co, dunkin donuts, aw, kfc, mcd, bakerzin, sushi tei
Contoh franchise lokal:
Tahu jeletot, teh poci, teh tong tji, cfc, bebek goreng h. Slamet, simpang raya, rm. Sederhana, dominos, paparonz pizza

4. Keuntungan dan Kerugian Franchise

Keuntungan:
1. Adanya program-program pelatihan dari Fanchisor (yang punya perusahaan)sehingga kurangnya skill dapat di tanggulangi.
2. Secara psikologis pihak Franchisee akan berusaha untuk dapat memajukan bisnisnya itu di samping mendapat bantuan dan bimbingan yang terus menerus dari pihak franchisor karena merasa telah memiliki perusaan yang besar.
3. Populer seketika.
4. Karena sudah populer maka tentu saja perusahaan baru tersebut tidak butuh dana besar untuk promo atau dana untuk kegagalan yang biasa dialami oleh perusaan yang baru berdiri.
5. Seringkali pihak franchisee menerima juga bantuan-bantuan berikut ini:
a. Penyeleksian tempat,
b. Persiapan rencana perbaikan model gedung sehingga sesuai dengan rencana tata kota atau ketentuan lainnya yang berlaku,
c. Perolehan dana untuk sebahagian biaya akuisisi dari bisnis yang difranchisekan,
d. Pelatihan staff,
e. Pembelian peralatan,
f. Seleksi dan pembelian suku cadang,
g. Bantuan pembukaan bisnis dan menjalankannya dengan lancar.
6. Iklan yang ditayangkan di TV, di billboard atau dimanapun mewakili seluruh jaringan Franchise.
7. Keuntungan bagi franchisee dari adanya daya beli yang besar dan negosiasi yang dilakukan pihak franchisor atas nama seluruh jaringan franchise,

Kerugian:
1. Peran yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga pihak franchisee hilang kemandiriannya;
2. Pihak franchisee harus membayar berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut:
a. Royalty; pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchisee.
b. Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
c. Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan;
d. Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis,
e. Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu.
f. Assignment fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.
3. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor;
4. Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor,
5. Kebijakan-kebijakan pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee,
6. Franchisor bisa jadi membuat kesalahan dalam kebijakannya,
7. Turunnya reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan yang tidak terduga-duga sebelumnya.

Senin, 10 November 2014

Perusahaan

14.54 Posted by aghiadani No comments

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Perusahaan dapat berupa perusahaan ekstraktif, agraris, industri, perdagangan dll.

Sedangkan lingkungan perusahaan adalah keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Lingkungan perusahaan melingkupi keadaan alam, politik, hankam, hukum, perekonomian dll.

Perbedaan Perusahaan dan Lembaga Sosial

Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Sedangkan lembaga sosial adalah kumpulan norma-norma dalam aktivitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berikut adalah tabel perbedaan perusahaan dan lembaga sosial untuk memudahkan penjelasan                            

Perusahaan
Lembaga sosial
Biasanya bersifat komersil
Bersifat sukarela (sosial)
Menawarkan barang dan jasa
Biasanya menawarkan jasa
Tujuan mencari untung sebesar-besarnya
Tujuan untuk menolong dan membantu tanpa untung
Mendapat pemasukan dari keuntungan yang didapatnya
Mendapat pemasukan atau modal dari sumbangan, hibah, subsidi dsb
Terdapat tujuan sekunder lain, seperti: memberi lapangan kerja dll
Tujuannya hanya untuk menolong dan membantu sesuai norma yang berlaku.

Letak dan Tempat Kedudukan Perusahaan

Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

 Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi baiaya: ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, transportasi, kedekatan pasar, kesesuaian iklim.

Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro

Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Beberapa contoh lingkungan eksternal makro adalah:

-          Keadaan alam => SDA, lingkungan.

-          Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.

-          Hukum

-          Perekonomian

-          Pendidikan dan kebudayaan

-          Social dan budaya

-          Kependudukan

-          Hubungan internasional

Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Beberapa contoh lingkungan eksternal mikro adalah:

-          Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.

-          Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.

-          Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.

-          Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

 

Kamis, 06 November 2014

Badan Usaha

08.09 Posted by aghiadani No comments
Faktor-faktor Pertimbangan Memilih Badan Usaha

Ada beberapa jenis badan usaha yang dapat didirikan di Indonesia. Setiap badan usaha memiliki ciri, karakteristik, bentuk, model dan tingkat daya saing usaha yang berbeda-beda. Diperlukan pertimbangan yang sangat matang terutama bagi para pemula untuk memilih dan menentukan badan usaha yang akan didirikan. Pemilihan bentuk badan usaha harus mempertimbangkan faktor-faktornya yakni;

a. Modal yang diperlukan

Apabila badan usaha yang akan didirikan memerlukan modal yang tidak terlalu banyak, sebaiknya dipilih badan usaha perorangan. Sebaliknya, apabila badan usaha yang didirikan memerlukan modal dalam jumlah sangat besar, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT). Pada badan usaha berbentuk PT Anda dapat memperoleh modal dengan menjual saham kepada pihak lain.

b. Bidang usaha/kegiatannya

Apabila badan usaha yang akan didirikan berfokus pada kegiatan bidang perdagangan atau jasa, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha perseorangan atau persekutuan. Namun, apabila badan usaha yang akan didirikan bergerak di bidang industri yang membutuhkan modal besar, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha PT.

c. Tingkat risiko yang dihadapi

Apabila badan usaha yang akan didirikan mempunyai kemungkinan risiko kecil, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha perseorangan atau persekutuan. Namun apabila badan usaha yang akan didirikan mempunyai resiko cukup besar, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha PT.

d. Undang-undang dan peraturan pemerintah

Penentuan bentuk badan usaha perlu disesuaikan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kegiatan badan usaha tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan peraturan pemerinah.

e. Cara pembagian keuntungan

Pembagian keuntungan adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk badan usaha. Apabila mengharapkan keuntungan dapat dinikmati sendiri, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha perseorangan. Sebaliknya, apabila keuntungan ingin dinikmati secara bersama-sama, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha persekutuan atau PT.

f. Pihak-pihak yang Terlibat dalam kegiatan usaha

Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, kita menempatkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Pihak-pihak dalam perusahaan besar terdiri dari;

1. Manejemen keuangan

a. Owner

b. Investor

c. Supplier

2. Manejemen SDM

3. Manajemen Produksi

4. Manajemen Pemasaran

a. Promosi

b. Harga

c. Tempat dan lokasi

d. Produksi


Kecenderungan Merubah Bentuk Perusahaan Perseorangan Menjadi Perseroan Terbatas

Pada perusahaan perseorangan banyak sekali keterbatasan dan kekurangan yang dihadapi sehingga banyak perusahaan perorangan yang beralih ke Perseroan Terbatas (PT). Berikut alasan seseorang mengubah bentuk badan usahanya;



1. Permodalan – Lebih sulit memperoleh modal, yang artinya jika perusahaan perorangan ingin         mendapatkan tambahan modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar.

2. Ikut tender – Perusahaan perorangan relatif sulit mengikuti tender, karena kesulitan untuk memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.

3. Tanggung jawab – Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan secara penuh.

4. Kelangsungan hidup – Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga terjadi kevakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.

5. Sulit berkembang – Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan usaha perseorangan. Hal ini dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan usahanya terlebih dahulu.

6. Administrasi yang tidak terkelola secara baik


Bentuk Koperasi Cocok Dengan Bentuk Usaha Rakyat Indonesia

Landasan negara Indonesia adalah gotong royong.Berdasarkan pengalaman, kegiatan saling membantu (gotong royong, solidaritas, dan perhitungan ekonomi) diantara individu dan usaha akan lebih berhasil mengatasi permasalahan baik sosial maupun ekonomi. Apalagi dalam menghadapi ekonomi pasar dimana persaingan pasar sangat ketat akan menyebabkan UKM semakin tidak berdaya. Dalam ketidak berdayaan ekonomi seperti ini kekuatan-kekuatan ekonomi seperti usaha besar akan menguasai UKM baik dalam pemasaran hasil produksi maupun dalam penyediaan sarana-sarana produksi.
Hal ini menyebabkan usaha-usaha kecil dan menengah harus bergabung dalam suatu wadah (organisasi), dengan saling membantu dan bekerja sama tidak saja untuk menghadapi oligopolies dan monopolis, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Organisasi tersebut dinamakan koperasi.



Bentuk-bentuk Badan Usaha Yang Maju Saat Ini

Dengan perkembangan zaman yang begitu pesat seperti sekarang, banyak sekali badan usaha yang berkembang dengan pesat. Berikut ini beberapa usaha yang sedang maju pada saat ini ;

1. Usaha kuliner kreatif

Usaha kuliner merupakan usaha rumah tangga terbanyak yang digeluti masyarakat di Indonesia. Usaha memproduksi dan menjual makanan memang takkan pernah sepi dan mati. Kita mungkin banyak melihat usaha rumah tangga yang memproduksi makanan (nasi, kue, cemilan, snack, permen, dll) telah gulung tikar. Namun anda juga harus menyadari bahwa banyak pengusaha yang bermunculan pada bisnis ini. Kuncinya adalah kreatifitas menciptakan produk olahan makanan yang lezat, murah, dan menarik. Misalnya usaha kue daun kelor, keripik kulit pisang, permen kulit jeruk, dan sebagainya.

2. Fashion

Seperti halnya usaha kuliner, bisnis fashion merupakan salah satu usaha tua yang sudah ada sejak berkembangnya peradaban manusia. Desain yang inovatif dengan variasi style yang atraktif menjadi kekuatan dalam berkompetisi. Oleh karena itu, inovasi dalam membangun bisnis ini sangat diperlukan. Banyak orang yang telah sukses berkat ide-ide gilanya, misalnya mendesain baju yang multi fungsi, sandal yang bisa dirakit sendiri dengan warna berbeda, menjual kaos stockhing bertato, membuat desain kerudung yang mampu menciptakan 8 gaya, dan masih banyak lagi.
3. Gadget

Di Indonesia, pengguna mobile gadget, terutama handphone dan komputer tablet terus mengalami peningkatan. Bahkan banyak masyarakat yang memiliki ponsel lebih dari satu. Nampaknya dalam lima atau sepuluh tahun mendatang, bisnis ini takkan pernah sepi, apa lagi terobosan dalam dunia teknologi terus berkembang. Oleh karena itu, anda yang memiliki modal menengah (10-20juta) bisa mulai terjun dalam bisnis ini. Sementara bila modal anda masih kecil, anda bisa berbisnis pada segmen pendukungnya, misalnya menjual pulsa dan assesorisnya.
4. Spare part kendaraan
Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang pemakai kendaraan bermotor terbanyak di Asia. Tiap tahunnya, jutaan kendaraan, baik roda dua dan roda empat dirakit dan diimport dari Jepang, Jerman, Inggris, China, India, dan lainnya. Kini, banyak rumah tangga yang memiliki kendaraan lebih dari satu. Hal itulah alasan mengapa terjun ke dalam bisnis penjualan spare part menjadi sangat menjanjikan. Dengan modal 20-30 juta rupiah, anda pasti sudah dapat memulai bisnis ini walaupun dalam skala kecil. Jika anda punya SDM yang memahami tentang otomotif, tentu dapat menjadi nilai tambah bagi kompetisi bisnis anda.
5. Pendidikan
Bila di era 90an ke belakang, pendidikan anak masih belum dinomorsatukan oleh orang tua, terutama di daerah pedesaan, maka kini kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi putra-putrinya terus mengalami peningkatan. Hal ini juga disokong pemerintah dengan berbagai programnya, misalnya wajib belajar 9 tahun, bantuan operasional sekolah, pemberian beasiswa, renovasi sarana pembelajaran, dan sebagainya. Dari tahun ke tahun, jumlah siswa terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, menggeluti bisnis di bidang pendidikan sangat menjanjikan. Ada banyak pilihan usaha yang bisa dilakoni, misalnya buka kursus, menjadi guru les, memproduksi buku pelajaran, atau mungkin waralaba bidang pendidikan.
6. Online shop
Bila anda tidak memiliki lokasi yang strategis dan pangsa pasar anda terbatas, maka perdagangan dengan memanfaatkan internet menjadi jalan keluarnya. Yang diperlukan untuk bisnis ini adalah barang yang akan anda jual (misalnya parfum, ebook, mesin produksi, barang kerajinan, baju dan sebagainya), website toko online, jasa pengiriman (misal Tiki, POS, Fedex), dan izin perdagangan. Dengan demikian bisnis anda bisa menjangkau ke seluruh dunia. Membangun bisnis dengan toko online sangat menjanjikan mengingat pengguna internet dari tahun ke tahun terus bertambah.
7. Obat-obatan herbal
Usaha pengolahan dan pembuatan produk herbal juga sangat menjanjikan. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya kesadaran masyarakat tentang keampuhan produk-produk herbal. Selain itu, mereka beranggapan bahwa produk herbal lebih alami ketimbang produk sejenis yang diolah dari bahan kimia. Sehingga, produk herbal seperti obat-obatan, jamu, shampo, sabun herbal, dan lainnya mulai banyak dilirik masyarakat. Namun dalam melakoni bisnis ini, harus benar-benar dikerjakan dengan teliti karena berkaitan dengan kesehatan. Untuk memberikan jaminan terhadap produk anda, maka harus mengajukan izin dari dinas terkait.


Sumber:

Brainly.co.id/tugas/

http://erpurwita.blogspot.com/2010/03/faktor-yang-menjadi-pertimbangan.html?m=1

http://kusaiguru.blogspot.com/2011/03/6-pertimbangan-bentuk-badan-usaha.

http://Noviamandalasari-noviapunya.blogspot.com/2013/bidang-usaha-yang-sedang-berkembang.html?m=1http://www.legal4ukm.com/6-kelebihan-dan-kekurangan-perusahaan-perseorangan/


Nama anggota kelompok:
Aghi Herawati Adani
Achmad Ghani Arasyid
Chinantia Rizki Agustin
Evanda Abdillah
Muhammad Hamzah
Putri Indah Cahyani
1EB07