Jumat, 17 April 2015

Pelaku Ekonomi dan Sistem Perekonomian di Indonesia

23.32 Posted by aghiadani No comments

Pelaku Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro sering pula mendapat definisi sebagai kajian ilmu ekonomi yang lebih khusus mempelajaei perilaku-perilaku para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas pelaku ekonomi rumah tangga keliarga, rumah tangga perusahaan dan pelaku rumaj tangga pemerintah bisa dikatakan pelaku ekonomi mikro.

Semua kelompok pelaku ekonomi tersebut masing-masing memiliki corak aktifitas ekonomi tertentu yang sering dipengaruhi oleh system perekonomian yang berlaku. Berikut rumah tangga-rumah tangga pelaku ekonomi serta kegiatan yang meliputinya:

 
1. Rumah Tangga Keluarga/ Rumah Tangga Konsumsi

Rumah tangga keluarga/ konsumsi merupakan pelaku kegiatan ekonomi yang menyediakan faktor-faktor produksi kepada pelaku kegiatan ekonomi lain.

Penyediaan faktor produksi tersebut dimaksudkan guna mendapatkan uang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Adapun cara yang dilakukan agar uang tersebut diperoleh adalah sebagai berikut:

a.       Menawarkan tanah (alam) yang dimiliki kepada pihak lain untuk menerima balas jasa yang disebut dengan sewa.

b.      Menawarkan sumber tenaga kerja atau sumber daya manusia untuk mendapatkan balas jasa yang disebut dengan upah atau gaji.

c.       Menawarkan modal yang dimiliki untuk mendapatkan bunga sebagai balas jasa.

d.      Menawarkan keahlian atau memakai keahlian yang dimiliki dan balas jasa yang diterima disebut bagian keuntungan atau  laba dari perusahaan yang bersangkutan.


Dengan demikian kelompok rumah tangga ini melakukan kegiatan sebagai berikut:

a.       Menyediakan dan menyerahkan faktor-faktor produksi

b.      Menerima balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki

c.       Mengonsumsi barang dan jasa


2. Rumah Tangga Perusahaan

Rumah tangga perusahaan berperan untuk melakukan kegiatan produksi maupun distribusi dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok rumah tangga perusahaan meliputi :

a.       Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa , dengan cara mengolah faktor produksi yang diterima dari rumah tangga konsumen.

b.      Membayar imbalan atas penggunaan faktor produksi.

c.       Menjual hasil produksi kepada rumah tangga konsumen.

d.      Menerima pembayaran atas penjualan berang dan jasa.

 
3. Rumah Tangga Pemerintah

Berbeda dengan rumahtangga konsumsi dan perusahaan, pemerintah menjalankan kegiatan ekonomi dengan motif sosial (social economy), yaitu mencari prnghasilan untuk kepentingan umum.

Aktivitas pemerintah dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:

a.       mengeluarkan undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyarakat, misalnya pajak.

b.      Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli berbagai kebutuhan pemerintah termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang menyangkut kegiatan umum public goods).

c.       Melakukan kegiatan ekonomi langsung dibawah Badan Usaha Milik Negara. Misalnya PLN, DAMRI, PERTAMINA, dsb.

d.      Menjalin hubungan ekonomi dengan negara lain.

Pelaku Ekonomi Marko

Dalam teori ekonomi makro pelaku kegiatan ekonomi adalah masyarakat secara keseluruhan . masyarakat pelaku ekonomi dapat dibagi dalam empat kelompok dan masing- masing mempunyai perananan dan tujuan.


1.House hold atau rumah tangga konsumsi ( RTK )

                Peranan RTK dalam kegiatan ekonomi antara lain sebagai berikut :

a.       Sebagai pemilik atau pemasok sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan kelompok pelaku ekonomi lainnya

b.      Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya seperti : produsen , pemerintah , dan luar negeri


2.Bussineses atau rumah tangga produksi ( RTP )

Peranan RTP dalam kegiatan ekonomi antara lain sbb :

a.       Sebagai penghasil atau pemasok barang barang hasil produksi kelompok masyarakat

b.      Sebagai pemakai faktor produksi/sumber daya RTK

c.       Sebagai pemakai input dan output dati RLTN

 Tujuan kegiatan RTP adalah untuk mencari laba maksimum

 
3. Government Sector , rumah tangga Negara

                Peranan RTN dalam kegiatan ekonomi antara lain , sebagai berikut :

a.       Sebagai penghasil barang public

b.      Sebagai pemakai faktor produksi dari RTP dan RLTN

c.       Sebagai pemakai hasil produksi dati RTP dan RLTN


Tujuan kegiatan RTN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.


4. Foreign sector, Rumah tangga luar negeri ( RLTN ) 

Peranan RLTN dalam kegiatan ekonomi antara lain sebagai berikut :

a.       Sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan ekonomi lainnya

b.      Sebagai pemasok faktor produksi yang dibutuhkan, kelompok pelaku ekonomi lainnya

c.       Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan RTP

d.      Sebagai pemakai faktor produksi yang dimiliki RTK

 

Sistem Perekonomian di Indonesia

Indonesia lebih cocok menggunakan sistem ekonomi Pancasila (campuran) dengan lima alasan. Kita lihat jika Indonesia mengguanakan sistem ekonomi kapitalisme murni. Pertama, masih banyak masyarakat Indonesia saat ini yang dibawah garis kemiskinan. Apabila Indonesia menggunakan sistem ekonomi Kapitalis, maka akan memiskinkan masyarakat. Ekonomi kapitalis murni tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena sistem tersebut hanya menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan. Orang-orang yang memiliki modal akan semakin kaya, sementara yang miskin akan semakin miskin dan akhirnya akan menyebabkan ketimpangan.

Kedua, kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki usaha yang masih tergolong kedalam UKM ( Usaha Kecil Menengah) yang masih belim bisa bersaing secara sempurna dengan usaha-usaha yang besar. Oleh sebab itu, maka diperlukan peran pemerintah (Komunis/Sosialis) untuk membantu dalam mengatur atau memberikan keijakan agar Infant Industry tersebut bisa berkembang. Dalam kapitalisme murni, pemerintah tidak diperbolehkan melakukan hal ini, oleh sebab itu kapitalisme murni tidak bisa diterapkan di Indonesia.

Ketiga, dalam Kapitalis murni, perusahaan atau suatu usaha didirikan dengan tujuan Profit Motive. Di Indonesia hal itu tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya. Campur tangan pemerintah sangat diperlukan pada hal-hal tertentu, seperti dalam penyediaan barang-barang publik seperti jalan dan jembatan. Apabila semua perusahaan bergerak dengan motif keuntungan, maka barang-barang publik tidak akan pernah tersedia, perusahaan tidak mau membuat barang publik karena tidak menguntungkan bagi perusahaan. Oleh sebab itu maka peran pemerintah diperlukan.

Keempat, Indonesia adalah negara yang masih sedang berkembang, kegagalan pasar masih sering terjadi yang dapat disebabkan oleh kurang meratanya informasi dan aksesibilitas terhadap sarana transportasi dan komunikasi. Apabila ekonomi diserahkan ke pasar sepenuhnya, maka akan terjadi kegagalan pasar yang akan membuat perekonomian menjadi buruk. Masalah ekonomi seperti Inflasi dan pengangguran yang tinggi bisa muncul dan menyebakan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan akhirnya akan terjadi kemiskinan. Peran pemerintah diperlukan dalam mengatur pasar, seperti menetapkan Ceilling Price dan Floor Price, atau membuat Lembaga pengaturan pasar seperti BULOG.

Kemudian yang terakhir, kita lihat apabila Indonesia menganut sistem ekonomi Komunis/Sosialis. Setelah empat alasan diatas, kita lihat bahwa Indonesia tidak bisa menerapkan sistem ekonomi kapitalis murni. Namun pada kenyataanya Indonesia juga tidak bisa menerapkan sistem ekonomi komunis murni. Memang peran pemerintah yang menjadi ciri sistem ekonomi Komunis sangat diperlukan dalam membangun perekonomian Negara Indonesia, namun peran pemerintah dalam segala bidang atau yang dikenal dengan pemerintahan terpusat (otoriter) juga tidak baik. Komunisme murni menggunakan konsep Non Market Mechanism (tidak ada mekanisme pasar), artinya uang tidak diperlukan dalam perekonomian. Setiap orang bekerja atas nama negara semuanya diatur oleh negara. Komunisme murni juga mengenal konsep penyamarataan, artinya tidak ada orang yang lebih dibandingkan orang lain. Pada dasarnya, hampir semua orang di dunia tidak menginginkan penyamarataan tersebut. Orang yang satu dengan yang lainnya tidak bisa di samakan. Memang pemusatan komando merupakan suatu hal yang cukup baik karena dengan satu komando dapat mengarahkan seluruh kegiatan kearah tujuan yang sama. Tetapi hal itu jelas menghambat inovasi. Kita lihat seperti halnya saat German barat berpisah dengan German timur, German timur yang menggunakan sistem ekonomi Komunisme lebih tertinggal dibandingkan dengan German barat, terutama dalam hal teknologi.

 

 

Sumber:





 

0 komentar:

Posting Komentar