Inflasi
Inflasi (inflation)
adalah suatu kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus-menerus
sepanjang waktu. Dari definisi tersebut ada 3 komponen yang harus dipenuhi agar
dapat dikatakan terjadi inflasi yakni; kenaikan harga, bersifat umum dan
berlangsung terus menerus. Secara sederhana, inflasi diartikan sebagai
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas (mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari
inflasi ialah deflasi.
Contoh masalah inflasi di Indonesia antara lain kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM). Di Indonesia seringkali terjadi kenaikan harga
BBM dari waktu ke waktu. Kenaikan BBM juga dipengaruhi oleh tingginya
permintaan dari masyarakat (konsumen) dan rendahnya persediaan BBM tersebut. Selain
itu dipengaruhi juga oleh naiknya harga minyak dunia.
Inflasi tidak selalu menimbulkan kerugian, namun memiliki
keuntungan juga. Keuntungan inflasi dapat dirasakan bagi suatu perusahaan yang
memiliki stok persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
-
Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai
kesempatan untuk mempermainkan an cara menaikkan harga untuk memperoleh
keuntungan yang besar.
-
Bagi para orang-orang atau perusahaan yang mengadakan
spekulasi, mereka akan menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya
inflasi untuk menjualnya saat terjadinya inflasi. Kenaikan dari harga yang
disebabkan oleh inflasi justru menguntungkan mereka.
-
Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak
mempengaruhi jumlah pinjamannya jika peminjaman terjadi sebelum terjadinya
inflasi. Meskipun saat terjadi kenaikan harga. Contohnya, para pengambil KPR
BTN, inflasi akan mengakibatkan harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah
kewajiban yang harus dibayar kepada BTN tidak ikut dinaikkan.
Investasi
Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang
diharapkan dimasa dating dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi
juga dapat dikatakan suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa
depan. Harapan pada keuntungan dimasa dating merupakan kompensasi atas waktu
dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
dalam perekonomian suatu negara yaitu:
1.
Suku bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam
menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari
pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor
untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan
investasi.
2.
Pendapatan Nasional
per kapita untuk Tingkat Negara (Nasional) dan PDRB per kapita untuk Tingakt
Propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita
merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional
per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah
tersbut untuk berinvestasi.
3.
Kondisi Sarana
dan Prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi
sarana dan prasaran transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan
lain-lain.
4.
Birokrasi Perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangan
penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar
biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi
pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi
pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang
membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha
dlaam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5.
Kualitas Sumber
Daya Manusia
Menusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan
daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah teknologi yang dipakai
oleh para pengusaha makin lama makin modern. Teknologi modern tersbut menuntut
keterampilan lebih dari tenaga kerja.
Sumber:
Modul Makroekonomi
Sukirno, Sadono. 2011. Teori
Pengantar Makroekonomi, edisi 3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
0 komentar:
Posting Komentar