SISTEM PEREKONOMIAN
Di bawah ini, saya akan membahas tentang beberapa jenis sistem perekonomian:
1. Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kegiatan ekonomi politik
dimana suatu negara lebih memendtingkan perdagangan internasional demi
mendapatkan keuntungan aset dan mendapatkan modal sebanyak banyaknya.
Perwujudan atas merkantilisme secara umum adalah politik kolonialisme dan
neraca perdagangan. Dahulu praktek kolonialisme terjadi pada abad 16 – 20
kemudian merkaantilisme berkembang menjadi neo merkantilisme dengan lebih
menekankan neraca perdagangan, pemerintah akan melakukan ekspor yang
tinggi sedangkan impor akan di batasi dengan tarif.
2. Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang
berasakan kepentingan pribadi, dimana nilai produksi dan konsumsi semata-mata
untuk menggaet profit. Sistem kapitalisme sama sekali tidak mengindahkan
kesejahteraan sosial, kepentingan bersama, kepemilikan bersama ataupun yang
semacamnya. Asas kapitalisme adalah kepuasan sepihak, atau dengan kata lain setiap keuntungan adalah milik pribadi. Ciri-cirinyaa ialaah sebagian besar sarana produksi dan distribusi
dimiliki oleh individu.
Selain itu, barang dan jasa
diperdagangkan bebas yang bersifat kompetitif. 3. Sosialisme
Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
4. Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
5. Fasisme
Fasisme bekerja pada setiap lapisan
masyarakat. Fasisme memanfaatkan secara psikologiskesamaan-kesamaan pokok yang
ada seperti : frustasi, kemarahan dan perasaan tak aman.Terutama hal ini jelas
terjadi di Jerman. Fasisme bergerak untuk menciptakan kejayaan dimasa sekarang,
karena bagi mereka hanya negara yang pernah unggul berhak atas sejarah dimasa sekarang. Dan inilah
yang juga diandalkan oleh Hitler maupun Mussolini, dimana merekamampu
meyakinkan rakyatnya atas dasar keyakinan sejarah yang demikian. Contoh negara
yangmenganut paham fasisme adalah Itali, Jerman, dan Jepang.
6. Demokrasi ekonomi
Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan
ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah
hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif,
sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta
menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah
satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya kreasi
setiap war ga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya
dalam membangun perekonomian.
PERBEDAAN BISNIS LABA DAN NIRLABA
Pada
definisi awalnya, bisnis mempunyai definisi yang bertujuan untuk mendapatkan
laba. Namun menurut Musselman dan Jackson (1920), bisnis merupakan jumlah dari
keseluruhan aktivitas yang diorganisir oleh orang yang sedang berkecimpung di
dalam bidang industry dan perniagaan yang menyediakan jasa dan barang untuk
memenuhi kebutuhan memperbaiki kualitas hidup. Dari definisi ini kita dapat
menyimpulkan bahwa bisnis tidak harus bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perbedaan
bisnis laba (profit) dan bisnis nirlaba (non-profit) dapat kita lihat dari
organisasi yang mengelolanya.
Menurut
pengertiannya, Organisasi laba adalah suatu organisasi yang bersifat untuk
memperoleh untung dari hasil organisasinya dan telah memiliki sumber pendanaan
yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Sedangkan Organisasi nirlaba adalah
suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal
di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa
ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba.
Banyak
hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba).
Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi
nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik
jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur,
organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan
organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari
keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba
telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang
Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah
dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.
Di
Indonesia, organisasi laba selalu dikenakan pajak. Sedangkan untuk organisasi
nirlaba sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek
pajak. Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa
terkecuali. Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan
obyek pajak. Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan
bergerak untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas
pendapatan yang obyek pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara,
organisasi nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan
demikian mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.
PANDANGAN TENTANG BISNIS JAMAN DAHULU DENGAN SEKARANG
Dalam
ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis
kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Jaman
dahulu itu subjektif, dapat menjadi 10 tahun sebelumnya, atau bahkan 100 tahun
sebelumnya tergantung pada orang yang membahasnya. Pada essay ini saya membahas
dan membandingkan perbedaan bisnis pada jaman dahulu yang mempunyai artian
jaman pada waktu 100 tahun sebelum sekarang, dan jaman sekarang.
Pada
jaman dahulu, pajak relatif lebih kecil dibandingkan pada jaman sekarang. Besarnya
Pajak jarang di atas 15% tetapi lebih sering sebsar 10%. Bagi kebanyakan orang
saat ini hampir sepertiga atau setengah dari pendapatan adaalah pajak yang
harus dibayar. Sehingga hal ini menyebabkan keuntungan atau laba yang
didapatkan dari bisnis terpotong lebih sedikit oleh pajak.
Pada
zaman dahulu pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan bisnis untuk
memperkenalkan produknya melakukan tinjauan pasar secara langsung dengan
melakukan observasi atau penelitian lingkungan terlebih dahulu kondisi wilayah
dan penduduk yang berada di lingkungan tersebut untuk mencari pasar mana yang
akan mampu menampung produknya dan sesuai dengan produknya sehingga banyak
konsumen yang akan membeli. Sedangkan pemasaran pada era saat ini tidak perlu
terjun langsung ke lokasi untuk melihat pasar karena telah banyak faktor-faktor
dan fasilitas yang memudahkan manajer pemasaran dapat mengenalkan produknya ke
pasar yang lebih luas dan meninjau keadaan pasar melalui bebagai fasilitas
tersebut.
Sebenarnya
ada berbagai faktor yang membedakan jaman dahulu dan sekarang yang mempengaruhi
kehidupan manusia sehari-hari. Namun, hanya faktor yang saya bahas sebelumnya
lah yang merupakan perbedaan mendasar yang sangat mempengaruhi bisnis jaman
dahulu dan sekarang.
Sumber:
su